Wednesday 21 March 2018


Rasa nyeri yang minimal dan pemulihan yang lebih cepat membuat bedahrobotic mulai banyak dipilih pasien bedah di Indonesia. Bahkan sejak diperkenalkan oleh Rumah Sakit (RS) Bunda Jakarta pada 2012, tim bedah robotic RS ini telah menangani 250 kasus. "Awalnya memang belum banyak yang tahu. Namun belakangan kesadaran pasien bedah yang mempercayakan operasi bedahnya menggunakan bedah robotic mulai tinggi. Ini bisa menjadi alternatif terbaik mengurangi risiko operasi," kata Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi PT BundaMedik, Dr. Ivan R Sini. 

Dr. Ivan menjelaskan, bedah robotic merupakan pembedahan yang menggunakan teknologi tangan robotic, yang menjadi kepanjangan tangan dokter bedah. Tindakan ini menggunakan luka sayatan yang sangat kecil, yang dihubungkan ke dokter bedah melalui serat fibreoptic kesurgeon consule (simulator). Namun alat-alat canggih ini tetap dioperasikan oleh dokter bedah dengan kontrol sepenuhnya, bukan oleh robot. Tindakan ini diklaim lebih efektif, efisien dan menguntungkan bagi pasien, karena dapat mengurangi luka sayatan dan meningkatkan ketepatan serta akurasi yang tinggi. "Bedah roboticjuga dapat mengurangi risiko cedera, dapat mencakup daerah-daerah yang sulit terlihat, dan meminimalkan trauma paska operasi," tambahnya. 

Sejauh ini pembedahan robotik di RS Bunda Jakarta telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Semua tindakan dilakukan sesuai prosedur dan tidak ada pasien yang mengalami kematian. "Risiko dan komplikasi operasi memang selalu ada dalam setiap tindakan medis. Namun dengan bedah robotic, risiko tersebut dapat diminimalisasi," ujar Dr. Ivan. Di RS Bunda Jakarta, kasus operasi yang ditangani dengan bedah robotic berkisar di masalah kandungan, seperti mioma dan kista endometriosis. Kasus-kasus kompleks lainnya yang juga bisa ditangani adalah operasi prostat, angkat rahim, kanker rahim, dan pembedahan usus. 


















0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube